Reformasi Protestan, Mengapa Terjadi ?
Reformasi Protestan adalah sebuah peristiwa besar yang merupakan awal mula lahirnya agama Protestan. Reformasi ini sebenarnya merupakan tahapan lanjut dari Renaissance Italia yang terjadi sekitar abad ke-13. Meskipun demikian, renaissance Italia dan reformasi Protestan adalah dua hal yang cukup berbeda. Hal ini karena Renaissance Italia lebih menekankan tentang pemahaman bahwa manusia itu pada hakikatnya adalah makhluk yang baik. Sedangkan Reformasi Protestan menekankan bahwa kehidupan spiritual dan akhirat adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan kehidupan nyata di dunia fana ini. Renaissance Italia dan Reformasi Protestan sama-sama lahir sebagai akibat dari munculnya perlawanan terhadap gereja yang pada saat itu sangat mendominasi kehidupan masyarakat.
Adapun beberapa faktor yang memicu terjadinya Reformasi Protestan di Jerman adalah sebagai berikut :
Semua informasi tersebut mengacu pada buku Pemikiran Politik Barat oleh Ahmad Suhelmi tahun 2001.
Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk anda. Pada artikel selanjutnya, Cadel akan membahas tentang Reformasi Protestan yang diusung oleh Martin Luther dan juga John Calvin.
sumber : merdeka.com |
Adapun beberapa faktor yang memicu terjadinya Reformasi Protestan di Jerman adalah sebagai berikut :
- Sikap Amoral Paus. Pada saat itu, kekuasaan yang dimiliki oleh Paus sebagai pemimpin agama tertinggi disalahgunakan. Banyak sekali kasus amoral yang dilakukan oleh Paus dan tak mencerminkan mereka sebagai pemuka agama. Contohnya adalah kasus Paus Leo X yang menerima uang suap sebesar $5.250.000 pertahun dari mereka yang ingin mendapatkan jabatan di gereja. Selain itu, ada juga Alexander VI yang diketahui telah melakukan hubungan badan tanpa nikah. Dia mempunyai 8 anak haram. 7 diantara anak yang dimilikinya sebelum menjadi Paus dan 1 anak lainnya setelah dia menjadi Paus.
- Penjualan Indulgencies atau surat pengampunan dosa. Paus memanfaatkan hal tersebut untuk menarik banyak keuntungan demi dirinya sendiri. Mereka mengatakan bahwa semakin mahal orang membeli surat pengampunan dosa, maka dosanya akan diampuni oleh Tuhan. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa surat pengampunan dosa juga bisa diwakilkan untuk keluarga yang telah meninggal.
Martin Luther, seorang pemimpin Reformasi Protestan, mengatakan bahwa pemuka agama atau gereja tak punya hak dalam memberikan pengampunan dosa. Hanya Tuhan-lah yang berhak memberikan pengampunan. Martin Luther juga sangat menentang doktrin Sakramen Gereja. - Perkembangan Kapitalisme dan krisis ekonomi di Roma.
- Penarikan pajak dengan jumlah besar sehingga sangat memberatkan rakyat biasa.
Penguasa lokal membutuhkan dana yang akan digunakan angkatan bersenjata mereka. Pajak dibayarkan pada lembaga keagamaan seperti Gereja. Hal ini menimbulkan gereja memiliki uang yang sangat banyak dan melimpah ruah. Namun lagi-lagi tindakan tak bermoral dilakukan oleh pemimpin gereja dengan menggunakan uang tersebut untuk kepentingan pribadi.
- Jerman adalah negara Agraris yang masih sangat terbelakang dibandingkan dengan negara Eropa lainnya seperti Inggris dan Italia. Sektor manufaktur dan juga industri perdagangan masih belum berkembang dengan baik. Selain itu, kekuasaan Khatolik yang ada di Jerman bersifat sangat konservatif.
- Pengaruh dan kekuasaan Khatolik di Jerman semakin menjadi-jadi karena di negara ini penyembahan pada tokoh dan benda keramat sangat diyakini sebagai sebuah kepercayaan. Penjualan surat pengampunan dosa pun juga paling banyak di Jerman.
- Petani, sebagai rakyat mayoritas di Jerman, adalah kelompok yang hidupnya paling menderita. Pajak tinggi yang diberikan pada mereka membuat para petani seakan tak bisa hidup dengan makmur. Semua harta kekayaan sering diambil alih oleh gereja dengan tanpa alasan.
- Meksipun dimekian, ketiga alasan di atas tidak akan menjadi alasan kuat terjadinya Reformasi Protestan di Jerman jika tanpa adanya fase transisi ekonomi. Ini adalah alasan paling fundamental mengapa Reformasi Protestan terjadi di Jerman. Pada saat itu, Jerman masih ada dalam fase transisi menuju masyarakat ekonomi profit (menuju kapitalis).
Semua informasi tersebut mengacu pada buku Pemikiran Politik Barat oleh Ahmad Suhelmi tahun 2001.
Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk anda. Pada artikel selanjutnya, Cadel akan membahas tentang Reformasi Protestan yang diusung oleh Martin Luther dan juga John Calvin.
Jika anda ingin tahu lebih detail mengenai peristiwa tersebut, anda bisa tinggalkan pesan di kolom komentar. terima kasih
BalasHapus