Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Simbol dari Lambang Punakawan


a.       Semar ( Simbol Ketentraman dan keselamatan hidup)

Semar sebagai tokoh punakawan mewakili sifat-sifat yang sederhana, tenang, tidak sombong dan tulus. Semar diibaratkan seperti seorang tokoh yang sangat pintar, jenius, mempunyai ketajaman batin, dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan.

dokumen pribadi
Semar mempunyai julukan Badranaya, artinya Badra adalah rembulan dan Naya adalah wajah. Julukan ini menjadi simbol bahwa Semar memiliki watak seperti rembulan. Dia adalah seorang figur yang memiliki wajah pucat, artinya Semar tidak mengumbar hawa nafsu. Perbuatannya selalu pasrah dengan cara mematikan hawa nafsu yang bersifat negatif. Wajahnya yang tidak ‘pucat’ menunjukkan bahwa dia tidak mudah emosi, tenang, berwibawa, tidak gusar jika dicaci maki, tidak lupa diri ketika dipuji sebagaimana watak wajah rembulan.[1]

Dikisahkan dalam sebuah cerita, penghinaan terhadap Semar membawa bencana yang sangat luar biasa. Pernah suatu ketika, Semar berusaha meluruskan perbuatan seorang yang hendak menikahkan Abimanyu, yang merupakan anak Arjuna, tanpa izin Arjuna. Pada saat itu, Arjuna sedang berada diluar Madukara karena suatu hal. Namun, Abimanyu malah meludahi kuncung Semar. Semar saat itu hanya diam saja dan memaafkan perbuatan Abimanyu karena Semar merasa Abimanyu ketika itu hanya diperalat saja. Akan tetapi, perbuatan Abimanyu yang berani meludahi tokoh utama dari Punakawan tersebut membawa bencana alam yang sangat besar. Alam murka karena Semar dilecehkan. Terjadi gempa dahsyat, tsunami, dan bencana alam lain yang menghancurkan seluruh wilayah tersebut.

Dari cerita diatas, bisa diperoleh kesimpulan bahwa Punakawan, tidak hanya Semar, mempunyai kelapangan hati dan sikap jauh dari kesombongan. Walaupun sebenarnya mereka mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa bahkan bisa mengendalikan alam, namun mereka tetap rendah hati dan tidak pernah sombong akan kekuatan yang dimilikinya.

b.      Gareng (Simbol Kewaspadaan dan sikap hati-hati)

Gareng merupakan punakawan yang mempunyai sikap hati-hati terhadap sesuatu (hak) yang bukan milikinya. Hal ini dilambangkan dengan bentuk tangan Gareng yang terlihat seperti patah. Gareng selalu menyiratkan bahwa sebagai manusia, kita harus senantiasa berhati-hati, jangan sampai kita tergoda untuk mengambil sesuatu dari orang lain yang memang bukan meruapakan hak kita.

Gareng juga merupakah punawakan yagn mempunyai watak yang jujur, suka mengalah namun juga sebagai abdi yang setia kepada para majikannya, dan senantiasa berhati-hati ketika akan melakukan suatu perbuatan. Selain itu, Gareng juga memiliki kaki pincang, yang merupakan perlambang bahwa manusia harus sangat berhati-hati dalam melangkah atau mengambil suatu keputusan.
dokumen pribadi

Keadaan Gareng yang serba tidak sempurna ini, tidak menjadikan Gareng berkecil hati. Namun keadaan tersebut melambangkan bahwa sebagai manusia, kita harus selalu bersikap awas dan hati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Kita harus sadar bahwa sifat dasar manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, penuh dengan kelemahan dan kekurangan sehingga kita tidak boleh sombong dan angkuh kepada siapapun.

c.       Petruk (Simbol sikap tak gegabah dan pemberi semangat )

Petruk merupakan tokoh Punakawan yang tubuhnya serba panjang. Hal ini bukan merupakan kekurangan Petruk, melainkan perlambang bahwa dia adalah tokoh punakawan yang selalu panjang pikirannya. Selain itu, bentuk serba panjang Petruk juga melambangkan bahwa dia tidak pernah bertindak gegabah, ia akan memperhitungkan semua resiko dari rencana atau perbuatan yang akan dilakukan.

dokumen pribadi
Petruk mempunyai wajah yang selalu tersenyum, bahkan ketika dia sedang merasa berduka, dia selalu menampakkan wajah yang ramah dan senyum yang penuh dengan ketulusan. Dia juga merupakan tokoh yang pandai menyembunyikan kesedihannya sendiri di hadapan para ksatria. Kehadiran Petruk membangkitkan semangat dan kebahagiaan dari para ksatria karena mereka selalu saja terhibur walaupun mendapat masalah. Petruk selalu hadir untuk menghibur para ksatria, baik ketika para ksatria mendapat masalah atau tidak, dan dia juga senantiasa membuat orang di sekitarnya menjadi senang.

d.      Bagong (Simbol kebenaran dan ketabahan hati)

Bagong adalah perwujudan dari bayangan Semar sendiri sehingga dia mempunyai kulit yang hitam layaknya bayangan. Sikap dan sifat Bagong tidak jauh dari sifat Semar. Bagong berwatak lugu dan hidup dengan amat sederhana, akan tetapi dia memiliki ketabahan hati yang sangat luar biasa.

dokumen pribadi
Dahi Bagong yang lebar menunjukkan bahwa dia adalah tokoh yang cerdas, selalu menunjukkan ke arah kebenaran. Dadanya yang lebar adalah lambang bahwa ia memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. Bentuk Bagong yang berkulit hitam dan bermata besar, tidak membagikan Bagong menjadi rendah diri. Dia tetap setia menghibur para ksatria dengan segala kecerdasaannya dan sikap kejenakaannya.

Bagong merupakan tokoh yang tahan menanggung malu dan ejekan. Penampilan Bagong bagaikan orang dungu. Meskipun demikian Bagong merupakan sosok yang tangguh, selalu beruntung dan disayang oleh para ksatria. Bagong termasuk tokoh punakawan yang dihormati, dipercaya dan mendapat tempat di hati para ksatria.

e.       Pemaknaan dari nama masing-masing Punakawan

Punakawan bisa diartikan sebagai tokoh-tokoh yang mengantarkan tuannya menuju kearah kebenaran. Sehingga siapapun yang mengikuti apa yang dikatakan dan dilakukan oleh punakawan akan menuju ke arah kebenaran, kebaikan, dan segala perbuatan yang mendapat ridho dari Yang Maha Esa.

Tokoh-tokoh punakawan masing-masing memiliki arti yang berasal dari bahasa Arab. Semar berasal dari kata Samara yang artinya bergegas. Nala Gareng berasal dari kata Nala Khoiron yang artinya memperoleh kebaikan. Petruk berasal dari kata fatruk yang berarti maka tinggalkanlah. Sedangkan Bagong berasal dari kata Bagho perbuatan buruk.

Jadi jika digabungkan maka arti dari nama-nama tokoh Punakawan yakni Semar, Nala Gareng, Petruk dan Bagong memiliki arti “Bergegaslah memperoleh kebaikan, maka tinggalkanlah perkara buruk”[2]




[1] http://sabdalangit.wordpress.com/2009/03/13/kepemimpinan-punakawan-Semar-Gareng-Petruk-Bagong/. Dipostkan pada 13 Maret 2009 oleh sabdalangit. Tanggal terakhir update: 30 Mei 2012. Tanggal akses : 3 Juni 2012 pukul 00.42 WIB.


[2] http://kawruh-kejawen.blogspot.com/2010/05/arti-nama-tokoh-punakawan.html. dipostkan pada : Selasa, 11 Mei 2010 pada jam 08.05. diupdate terakhir pada 27 Mei 2012. Diakses pada : Minggu, 3 Juni 2012 pada jam 00.25

2 komentar untuk "Simbol dari Lambang Punakawan"